Apa kabarmu, Nja…?? Lama tak kusuai dirimu… semoga kau tak marah denganku yah…
Nja, aku ingin menceritakan padamu tentang seorang sahabat,
kakak, teman berbagi yang selama 4 bulan
ini telah kuletakkan namanya di hatiku dan kujalin simpul-simpul ukhuwah nan
erat bersamanya. Mau kau kukenalkan dengannya..??? Tapi, sebelum kukenalkan kau
dengannya, kuharap kau jangan cemburu yah, Nja... Aku khawatir kau cemburu…
sebab aku dan dia dekatnya sama seperti aku denganmu… Hemmm… ya sudah… kau
duduklah yang manis yah… biar kuperkenalkan dia denganmu…
Namanya Sri wulandari… kerap kusapa ia dengan sebutan kak
Wulan… terkadang ketika penyakit jahilku
kambuh, aku juga memanggilnya dengan sebutan kak Zainab… sebab dia punya nama
pena Zainab Al Kausar… entah mengapa aku suka memanggilnya dengan nama itu…
Dan… Kusebut juga ia perempuan bermata teduh…
Lebih kurang sudah empat bulan rantai indah bernama ukhuwah
ini kami rangkai… awal perjumpaan itu adalah di dunia maya, tepatnya di FB…
kala itu ntah mengapa aku selalu tertarik membaca status seorang teman dunia
maya dan dunia nyataku yang dalam status itu ada dia meniggalkan jejak-jejak
komentar. Kemudian kutelusuri laman
Facebooknya…
Ajaib, beberapa hari setelah itu, dia menulis sebuah status
kira-kira begini isinya : “Dikejar deadline tugas FLP. Semangat..!!!” Ternyata dia anggota FLP persiapan Labuhan
Batu yang saat ini aku dan teman-teman di FLP Sumut sedang persiapkan untuk
dikukuhkan menjadi FLP Cabang Labuhan Batu. Rasa senang tiba-tiba
menyelimuti hati. Terang saja, karena di
minggu yang telah ditentukan, aku akan berangkat ke Rantau Prapat untuk menjadi
pemateri di FLP persiapan Labuhan Batu. Sambil senyum-senyum, kutinggalkan komentar
di statusnya itu… aku katakana bahwa akulah yang akan menjadi pemateri di
pertemuan minggu berikutnya. Dua hari berselang, komentarku itu baru di
komentari lagi oleh si empunya laman…
dia mengatakan sangat senang mendengar berita bahwa aku yang akan datang. Entah
mengapa, ketika itu aku merasa sudah mengenalnya lama… lama sekali… baru
bertemu beberapa jam di FB rasanya sudah seperti dua tahun… Hemmm…
16 Februari 2013, aku dan seorang teman dari FLP Sumut berangkat ke Labuhan batu… lagi-lagi ada persaan senang dan tak sabar… senang dan tak sabar karena esok harinya aku akan bertemu dengan seseorang yang beberapa hari aku kenal tetapi sudah melekat namanya dihatiku dan terasa akrab hanya dalam hitungan jam saja…
16 Februari 2013, aku dan seorang teman dari FLP Sumut berangkat ke Labuhan batu… lagi-lagi ada persaan senang dan tak sabar… senang dan tak sabar karena esok harinya aku akan bertemu dengan seseorang yang beberapa hari aku kenal tetapi sudah melekat namanya dihatiku dan terasa akrab hanya dalam hitungan jam saja…
17 Februari 2013, hari itu akhirnya tiba… hari dimana aku
akan memberikan sedikit ilmu yang kuketahui kepada teman-teman FLP Persiapan
Labuhan batu yang memiliki semangat dan antusiasme tinggi untuk berkarya dan
menulis… dan hari itu juga, aku akan bertemu dengan dia… Sri Wulandari yang
selama beberapa hari telah mampu menawan hatiku untuk akrab dan dekat
dengannya…
Mataku terus menatap kearah luar pintu, menanti
kehadirannya… aku tahu dia belum tiba, sebab saat itu memang hanya ada aku,
temanku, dan 3 orang anggota FLP Labuhan batu… Tak lama kemudian, muncullah
seorang perempuan berjilbab coklat muda, jaket hijau hitam, dan rok berwarna
senada dengan jilbabnya. Yah… inilah perempuan itu… Sri Wulandari…
Entah mengapa, ketika yang dinanti itu sudah ada di depan
mata… mulut seakan ingin terkunci, kikuk, dan kau tahu sendiri kan, Nja… Bagaimana
diriku jika bertemu dengan orang yang baru kukenal, dingin… diam… cuek… jutek
juga… hahahahha…
Lalu, berjabatlah tangan… bertautlah mata.. dan terlemparlah
senyum malu ketika itu… masih… masih kaku dan dingin… wajar, baru kenal dan
baru bertemu… Hari itu, aku yang pertama
menyajikan materi… Jujur saat itu aku sangat grogi, karena aku tahu… yang
kuhadapi sebagian besar adalah orang-orang yang usianya jauh di atasku,
termasuk dia… perempuan yang aku sebut bermata teduh… Merasa sok tua, aku malah pura-pura tak tahu…
padahal sebenarnya aku tahu mereka lebih tua dariku… tapi tetap saja dengan
seenak udel aku sapa mereka dengan panggilan ‘dek’ aih… betapa kurang ajarnya
aku ini yah, Nja… Ckckckckckkc…
0 komentar:
Posting Komentar