Minggu, 26 Januari 2014 0 komentar

Tentang Bocah Gembul Tionghoa di Angkot Maghrib Tadi

Maghrib tadi, di dalam angkot sepulang dari menunaikan agenda wajib di lingkaran kecil seperti setiap pekannya, ketika di dalam angkot, mataku lekat menatap bocah gembul keturunan tionghoa ini. Tangan kirinya asyik memegang cup ice cream, sedang tangan kanannya lahap menyendok ice ceram ke dalam mulut kecilnya. Mulut mungilnya pun turut asyit mengunyah ice cream, tampak ia sangat menikmati ice cream perpaduan strawberry dan vanilla itu. Gayanya santai sekali. Badan gembulnya agak menyonong ke perempuan, yang sepertinya kakaknya, sedang kaki kanannya ia topangkan pada paha ibunya. Mata Saya tak dapat beranjak lepas untuk terus menatapnya. Diam-diam saya tersenyum menatap bocah gembul berkulit putih berpipi bakpau ini. Lantas tangan saya langsung merogoh tas dan mengambil hp, lalu ya, saya abadikan wajahnya ke dalam kamera hp. Dia tak tahu kalau saya sedang mengambil fotonya, dia tetap asyik santai setelah ice creamnya habis. Anak ini kemudian mengembalikan memori saya kepada sosok gembul di film China, Boboho

**260114
#CeritaDiAngkotLepasAgendaWajibTadi



Sabtu, 25 Januari 2014 0 komentar

Perempuan di Sudut Restauran


di sudut restauran,
seorang perempuan duduk
segelas kopi jelma di hadapan
perempuan mengaduk kopi,
meletakkan gelisahnya dalam gelas itu
hatinya melantun lagu
ntah tentang apa.

di sudut restauran,
si perempuan duduk
ia pesan sepiring gelisah pada pramusaji itu
hujan mengiring geletar di hatinya
pada remah kenangan usang
ntah pada apa.

di sudut restauran,
seorang perempuan duduk,
berjuta purbasangka labuh di pangkuan
pada kelebat fragmen yang lalulalang di benaknya
ntah itu apa.

di sudut restauran,
perempuan itu, menjerang rindu
entah pada siapa.
 

Dinda Musyafir,
0 komentar

Pada Kursi-kursi Kosong di Restauran




Pada kursi-kursi kosong di restauran
Kursi-kursi bisu
tiada mampu berujar apa
kursi-kursi kosong

pada mereka
rerimbun resah kerap ditinggal sengaja
kursi-kursi kosong
teronggok tiada bertuan di restauran itu
kursi-kursi yang kerap memangku beribu tanya
kursi-kursi bisu
kursi-kursi kerap menanak sabar
tiap hati memulangkan kesahnya
pada kursi-kursi bisu nan tak bertuan
di restauran
begitu saja
di tubuh kursi-kursi kosong

Sekira kursi-kursi bisu itu bicara,
gerangan apa terjadi pada kita?
Ah,
Pada kursi-kursi bisu
di restauran itu
terlabuh banyak cerita
yang ditinggal sengaja, atau tanpa sadar ditinggal tuannya

::Dinda Musyafir::
0 komentar

Mudah-mudahan Suatu Masa Ada






Sungguh,
telah lama kutanak ingin jua pinta padaNya,
agar mataku bersitatap denganmu,
suaraku bersijabat dengan suaramu

Rasanya,
ingin kupuisikan saja engkau,
agar ranggas segala harap dan rindu ingin bertemu denganmu
duhai, maestro

**Kepada Sapardi Djoko Damono,
Mudah-mudahan, suatu masa,
ada...

::Dinda Musyafir, 260114::

 
;