Senin, 12 Agustus 2013

Menanak Sabar Untuk Segores Tanda Tangan #2

Lebih kurang satu jam menunggu di luar, akhirnya beliau selesai memberi bimbingan. Aku langsung berdiri dan bergegas mendekati beliau yang waktu itu berjalan menuju ruangannya. Aku membaca airmuka dan moodnya hari itu sepertinya bagus. Tapi entahlah. Lihat saja nanti, batinku kala itu.

"Ada apa?"
"Ini, Bu, saya mau menyerahkan yang kemarin."
"Tuh, ada kan kertasnya!"
"Iya, Bu. Ini tereslip di proposal anak 2009."
"Ya, saya nggak mau tau itu. Yang penting ada kan?!"

Hemmm, begitulah dosen. Kalau salah pun tau mau disalahkan. Tetap mahasiswa yang salah.
Waktu itu, aku berharap sekali agar propsalku ditantadangani. Tapi ternyata, kembali prosolaku direvisi untuk ke dua kalinya. Hemmm, okelah. Baru dua kali. Sabar saya mah.

Begitu menerima revisian, langsung kukerjakan. Selanjutnya kuantarkan kembali ke kampus. Eh, ternyata beliaunya sedang sibuk menguji seminar. Datang lagi, Eh, sedang sibuk menguji sidang. Rencananya mau datang lagi, Eh, beliaunya mau pulang kampung, karena waktu itu sudah menjelang ramadhan. Hemmm, baiklah, seminggu lagi mungkin beliau pulang, pikirku kala itu.

Dan, perkiraanku tepat. Seminggu setelahnya beliau pulang. Sudah puasa ramadhan tentunya. Ada informasi dari temanku bahwa selama puasa beliau agak malas membimbing dan jarang ke kampus. Tapi kalau tidak dicoba, mau sampai kapan begini terus? Akhirnya kuputuskan untuk datang ke kampus menyerahkan proposalku kembali. Sebelumnya aku telah mengirimkan sms kepada mahasiswa asisten beliau untuk menanyakan apakah beliau ada di tempat atau tidak.

Masukkan aja dulu proposal kakak. Nantika dipanggil. Kalau belum dimasukkan ya nggak dipanggil2lah, Kak.

Begitu balasan smsnya.
Jadilah hari itu aku datang ke kampus khusus hanya untuk menyerahkan dan memasukkan proposal kepada asisten beliau, dan sang asisten menyuruhku untuk datang kembali esoknya, pukul 08.30 wib. Sebab di jam tersebut ada bimbingan esok hari bersama beliau.

Sepulangnya dari kampus hari itu, aku tak henti berharap dan berdo'a agar esok proposalku ditandatangani.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;