Sabtu, 04 Mei 2013

INI TENTANG PEREMPUAN BERMATA TEDUH ITU, NJA… #4



Ditunggu lho, kak...
Jujur aja nih. ira nggak ada kawan OL selain kakak...

hooh....
kk blm dijemput sih, jadi nantilah Off nya

Nah, jabarkanlah yang tadi...

wuih nanti macam nulis cerpen pulak

Dipadatkan atuh, kaka...
Yah...
Off kakaknya...

**Waiting for you**

adeeeek

Huuuuuffhhh...
muncul juga yang ditunggu...
untung nggak lumutan nunggunya...
wkwkkwkwkw

adek dimana?
mash lama OL nya lagi?

Kenapa kak...?
mau off kk..?

enggak
ganti baju dolo

Ouuhh...
sila...
sila...
:0
ira tunggu...
kalau mau makan juga silakan...
ditunggu...

adek g sholat?
g makan?

Gak sholat...
Belum pengen makan...

makanlah dulu adek
apa g lapar'

Hemmm...
belum lapar kak...
kakak mau makan yah????
ywdh off aja kak.. gpp kok...
beneran...

udah kok
sampai dimana tadi cerita kita?

Sampai menjabarkan...

waw masih ditunggu rupanya ya?

baiklah tunggu sekitar 20 menit ya u menjabarkannya yaaa

Hemmm...

Wewh... beneran 20 menit nih kayaknya
beneran sepanjang cerpen sepertinya ni....

Lailan syafira, awalnya aku lupa siapa yang dulu add duluan ketika kami berdua sudah menjadi teman facebook sekitar 2 tahun lalu. Aku sangat suka dengan namanya, walaupun tak mengetahui arti nama itu. Yang jelas bagiku namanya sangat cantik, dan mudah untuk diingat.

Maka sangat tak menyangka ketika aku mulai bersentuhan dengan Flp dan kembali menemukan nama indah itu diantara orang-orang hebat lainnya. Sungguh, kembali nama itu menguat diingatan, walau fisik tak pernah mewujud pertemuan kala itu.


Qadarullah, kami bertemu juga. Kabar yang kuterima beberapa hari sebelumnya tentang nama pemateri yang akan datang membuatku tercengang karena ada namanya disana, pemilik nama indah itu akan nyata dihadapan.

Dan, begitulah waktu berjalan. Ketika pertama kali menjabat tangan dan dapat menatap wajah dengan sang pemilik mata elang itu hatiku berkelebat, semua kata tumpah. Dialah sang pemilik nama indah yang selalu kuingat itu.

Ingin rasanya hati menedekatinya, namun rasa khawatir melanda. Sebuah pertanyaan muncul dengan segera, apakah ia sama juteknya denganku?Tapi tak apa, hanya dengan menatap wajah imut nan putih mulus itu, hatiku sudah reda dari segala tanya.

Lailan syafira, nama yang indah danselalu indah untuk diingat sepanjang usia.


bukankah sudah kukatakan, aku sudah mengenalmu dan meletakkan namamu dalam ingatan jauh sebelum sapa lewat dunia maya ada, dan fisik bisa berjumpa. Aku sudah merindumu sejak aku membaca nama itu dan lekat dalam ingatan.

Berdekatan denganmu adalah seperti menemukan potongan hatiku yang terpisah, ketika menyadarinya aku tak sanggup berkata apa-apa selain menikmati rasa yang berkelebat disetiap biliknya.

#tulisan ini untukmu


Panjang yah, Nja… Hehehe…
Itulah chatting pertama kali aku dengannya… sebenarnya masih panjang lagi… tapi aku beritahu padamu bagian pentingnya saja… Sungguh, Nja… aku terharu ketika dia menuliskan ungkapan tulusnya tentang diriku… kerinduannya akan sosok yang si kerdil penuh dosa bernama Lailan Syafira ini… sungguh, sungguh memerkarkan bunga haru di qolbuku…  Betapa telah lama dia menyimpan kerinduan padaku, jauh sebelum aku dan dia bertemu… bahkan ternyata, Nja… dia sudah mulai membuka obrolan di FB denganku April 2011… sudah dua tahun, Nja.. dan aku tak tahu… aku tak tahu jika selama ini ia sangat penasaran denganku… Ah… siapalah aku ini, Nja… sampai ada seseorang yang begitu tulusnya penasaran dan merinduku, hanya karena ia suka dengan namaku… Lailan Syafira… apa jadinya jika namaku bukan Lailan Syafira..??? Mungin dia tidak akan sebegitu merindukanku… Oh, Nja… terharu aku kata itu… tak sanggup berkata apa pun lagi… dan mulai sejak saat itu, aku meletakkan namanya lebih lekat di hatiku, menjadikan ia seorang kakak… dan, inilah mungkin jawaban Alloh atas pintaku tentang seorang kakak yang bisa kujadikan tempat berlabuh, berkeluh, berbagi tawa dan sedih, dan segalanya… setelah Alloh tentunya…

Sejak saat itu, kami semakin sering smsan dan bertelepon… Ntah mengapa, baru mengenalnya aku sudah berani terbuka padanya… Ntahlah, Nja.. Termasuk tentang kedekatanku dengan seseorang itu… aku tahu, dia tidak suka… dan aku juga tidak suka membahas cerita itu dengannya karena aku tahu dia tidak suka akan hubunganku dengan seseorang itu. Pernah suatu hari dalam sms yang sangat panjang, isinya kami hanya bersilang pendapat, dan akhirnya aku bad mood… Sejak kejadian itu, aku tau kalau dia sama kerasnya sepertiku… dan mulai sejak itu aku berjanji dalam hati tidak akan membahas tentang itu lagi dengannya…
Kau tahu, Nja… aku pernah menuliskan puisi untuknya…  puisi itu adalah ungkapan tulusku untuknya karena dia telah begitu tulusnya merinduku…  dan saat itu kami juga saling berbalas puisi lewat sms… Satu hal, Nja… aku ingin sekali bertemu dengannya lagi… yang kemarin itu terlalu singkat… diam-diam, aku berdo’a dalam hati… semoga aku dipertemukan kembali dengan pemilik mata teduh itu… dan semoga aku diberi kesempatan kembali lagi ke Rantau prapat…

Oh, Ya… ketika teman-temanku dari FLP sumut berangkat ke rantau prapat untuk kembali mengisi mentoring, aku menitipkan sesuatu yang kubungkus dalam goody bag kecil bergambar daun berembun berlatar warna ungu… di dalamnya ada buku, CD kompilasi album FKNI, gantungan kunci yang kubeli ketika liburan di sibolga, dan sepucuk surat yang kutulis dengan tulisanku sendiri… entah dia bisa baca ntah tidak tulisanku yang jelek itu…  berharap dia akan suka…
Ketika aku ulang tahun ke 23 kemarin, dia menghadiahiku sekuntum puisi yang sangat manis sekali… ah… dia selalu saja bisa merangkai bait diksi yang indah untuk mendeskripsikan diriku, hingga aku lunglai dalam buai diksi itu… Hemmm…
Pucuk dicinta, Nja… minggu berikutnya… aku mendapat amanah dadakan mengisi di Rantau prapat… sebab salah seorang teman yang seharusnya mengisi di minggu itu tidak bisa hadir… langsung saja ku katakana IYA dan bisa…!!!  

31 Maret 2013
Dia datang siang, Nja… tapi dari pagi aku sudah was-was menanti kedatangannya… siang itu, ketika dia datang, tanpa permisi… dia langsung menarik jilbabku… hingga aku tersentak… memang, aku sudah tahu dan merasa bahwa dia sudah datang dan ada di belakang… tapi aku pura-pura cuek dan nggak tahu… Hari itu, Nja… aku dan dia sama-sama mengenakan pakaian berwarna merah marun… Heemmm...seperti biasa… jika aku bertingkah begitu, dia selalu mengatakan “Sombong!”  Dia sangat suka menarik jilbab dan mencubitku, Nja… bahkan memukul juga… tapi biarlah… itu tanda sayang…
Lalu pada saat sholat dzuhur, kami berada di ruang yang sama… dia kembali memukulku… kemudian juga memelukku… pelukan itu nggak akan pernah aku lupa… pelukan jahil, tapi sekaligus juga pelukan sayang dari seorang kakak kepada adiknya … hehhe… ntah dia masih ingat atau tidak yah, Nja… kalau dia pernah memelukku… Hemmmm…

Tapi hari itu, Nja… ada kejadian yang membuatku kesal dan megecewakan hatiku… Di awal aku bilang padamu, kalau aku merasa pertemuan yang kemarin itu… yang pertama sekali kami bertemu itu kurasa sangat singkat dan kurang… Bersebab itulah, aku sengaja memilih pulang malam ke Medan… karena aku ingin lebih lama bertemu dan ngobrol dengan pemilik mata teduh itu… tapi apa, Nja… setelah selesai minum kopi di kedai kopi paling fenomenal di Rantau Prapat, yang sudah menjadi suatu keharusan jika ada pemateri dari FLP Sumut harus dibawa minum kopi ke tempat itu… bukannya malah menghabiskan waktu untuk mengobrol, malah waktu dengan sengaja memisahkan kebersamaan itu… padahal awalnya aku mengira bisa lebih lama ngobrol dengannya… dia meminta maaf padaku… aku maafkan, walaupun aku sangat kesal dan kecewa waktu itu…  Tapi sesaat sebelum berpisah, dia memberikan sebuah pin kepadaku yang telah dijanjikannya sebelumnya, yang bertuliskan PENULIS HEBAT! Dengan latar merah dan tulisan putih… aku suka sekali…

Malam harinya… aku berharap dia bisa ikut makan mie aceh, atau barang melepasku  di stasiun kereta api… tapi, Hemmm… lagi-lagi dia tidak bisa… sengaja ku non aktifkan hpku kala itu… biar dia tahu betapa kecewanya aku… Tapi tetap saja, aku tak bisa… aku tak bisa marah kepada orang lain, termasuk kepada pemilik mata teduh itu…

0 komentar:

Posting Komentar

 
;